Tips Memilih Busana Kaftan
Post Date: June 17, 2014

Bagi Anda para pecinta busana kaftan, sebaiknya perlu memperhatikan beberapa hal berikut, sebelum memilihnya di berbagai pusat perbelanjaan.

1. Sesuaikan Kaftan dengan (Tema) Acara

Apabila ingin membeli kaftan berbahan sutra, ada baiknya untuk menyesuaikan busana tersebut dengan acara yang akan dihadiri nanti. Hal ini mengingat harganya yang cukup mahal. Sehingga sebaiknya pun jangan membeli terlalu banyak. Anda hanya akan memerlukan satu atau dua saja untuk satu macam acara. Terlebih lagi mengingat kaftan memiliki model yang cenderung sama. Maka jika terlalu banyak memiliki busana ini, Anda akan terkesan hanya mengenakan baju-baju tersebut pada setiap kesempatan.

2. Sesuaikan Busana dengan Selera (Style)

Apabila Anda seorang muslimah yang keseharianya mengenakann hijab, maka kaftan model klasik (asli) akan sangat sesuai. Busana tersebut dapat dipadu-padankan dengan jilbab yang senada. Namun tetap perhatikan bagaimana memadukannya dengan tepat. Pada kaftan yang memiliki banyak hiasan, sebaiknya disesuaikan dengan jilbab yang tidak begitu ramai. Sehingga akan mengesankan nuansa yang elegan dan tidak mencolok. Sebaliknya jika kaftan yang dikenakan bermodel sederhana dapat dipadukan dengan jilbab yang lebih banyak hiasan (aksen), sehingga tampak elegan. Tampilan tersebut juga akan membuat kaftan menjadi busana muslim wanita yang syar’i.

Namun bagi Anda yang tidak terbiasa menggunakan kaftan, maka pilihlan yang bertipe kasual dengan model yang sederhana. Sedangkan bagi Anda yang tidak berhijab, bisa memilih kaftan bermodel lengan pendek.

3. Sesuaikan Warna Kaftan dengan Warna Kulit

Pada warna kulit yang cenderung gelap dapat dipilih warna-warna yang hangat seperti kuning dan merah muda. Sedangkan bagi Anda berkulit lebih cerah pilihlah busana kaftan dengan warna-warna bernuansa dingin seperti hijau, biru, atau camel (warna kulit). Meskipun saat ini sedang tren model tabrak warna, dengan memadu-madankan warna yang lebih berani, sebaiknya lebih dipilih sesuai dengan kepantasan, sehingga lebih nyaman ketika dipandang.

Kaftan di Indonesia
Post Date: June 15, 2014

Di indonesia sendiri, kaftan lebih identik dengan busana muslim wanita, layaknya gamis. Dengan bentuk lengan yang lebar menyerupai sayap kelelawar, banyak yang menyebutnya sebagai baju kelelawar atau gamis kalong. Busana yang dipopulerkan oleh aktris-aktris di Timur Tengah ini memang bertujuan untuk menutup aurat seperti tercipta di negaranya yang mayoritas adalah muslim. Dengan bentuknya yang panjang, berlengan panjang, dan sangat longgar, sehingga tidak membentuk lekukan tubuh. Di Indonesia pun pada pemakaianya sebagian besar dilengkapi dengan hijab, namun tetap indah dikenakan oleh wanita yang tidak berhijab. Kepopuleran kaftan di dalam negeri memang seiring dengan perkembangannya pada fashion dunia. Sebelum masuk menjadi tren busana mulim wanita Indonesia, beberapa perancang dunia seperti Anna Sui, Roberto Cavalli, Michael Kors, serta Louise Sanberg telah mengincarnya. Hal ini dikarenakan minat konsumen yang sangat besar pada busana ini. Para designer tersebut telah memodifikasi kaftan menjadi busana-busana modern yang dapat dikenakan pada berbagai jenis acara, baik itu formal maupun kasual. Sehingga kaftan tidak hanya identik sebagai busana muslim wanita saja, namun dapat dikenakan oleh berbagai kalangan, tidak berbatas agama.

Busana kaftan di mana pun memang sudah menampakkan sisi keeleganannya. Dengan jenis bahan yang digunakan yaitu dari sutra atau pun shiffon, serta dengan aksen pemerindah (batu, payet, bordir, mote) membuat busana ini menjadi mahal. Namun saat ini banyak tercipta model kaftan dengan harga yang cukup terjangkau, yang dibuat dengan kualitas bahan yang lebih murah dibanding sutra.

Perkembangan Kaftan Kini
Post Date: June 13, 2014

Pada dasarnya busana kaftan adalah pakaian yang memilki desain berupa baju panjang one piece yang berbentuk sangat longgar dan berlengan panjang, serta berciri khas berupa hiasan bordir, payet, sulam, atau bebatuan pada bagian lehernya. Pakaian yang berasal dari Timur Tengah ini kini telah mencuri perhatian pada penikmat fashion dunia, terutama wanita. Seorang pakar fashion India, Pria Kataria Putri, mengatakan bahwa trend kaftan mulai populer pada tahun 2009. Hal tersebut telah didukung dengan semakin meningkatnya popularitas fashion tahun 70-an dan 90-an yang telah mencuat kembali di masyarakat perkotaan.  Busana ini juga diprediksikan tidak mudah termakan zaman.

Pada awalnya desain kaftan memang diperuntukkan bagi pria. Namun pada pengembangannya kini telah ditujukan sebagai busana wanita. Apabila dilihat berdasarkan sejarahnya, kaftan memang lebih identik dengan busana religi. Hal ini dikarenakan berkiblat dari Timur Tengah, sehingga lebih dikenal sebagai busana muslim wanita. Sehingga kaftan pun lebih identik dengan acara-acara seperti hari raya, puasa, peringatan-peringatan keagamaan, dan sejenisnya. Namun seperti yang telah dijelaskan di atas, saat ini kaftan dapat digunakan dalam berbagai kesempatan acara. Biasanya disesuaikan antara model dengan acara atau kegiatan yang dilakukan.

Di samping itu, busana ini pun sangat sesuai sebagai pakaian muslimah yang pemakaiannya dilengkapi dengan hijab. Meski identik dengan longgar dan panjang hingga mata kaki, namun beberapa model kaftan telah domodifikasi, misalnya sebagai baju kantor. Pemakaian kaftan dapat dilengkapi dengan celana panjang. Sedangkan kaftan bermodel longdress dengan aksen batu-batuan, mote-mmote, atau payet di bagian leher dan di beberapa bagian lainnya lebih sesuai dikenakan pada acara formal, seperti pesta, sehingga lebih identik dengan gaun malam. Pada perkembangannya kaftan telah dimodifikasi dengan bentuk yang simpel, lengan dibuat pendek, dan sedikit aksen (hiasan). Selain itu, pada kaftan bertipe kasual memiliki model yang sederhana, polos, atau minim hiasan, berlengan pendek atau panjang, serta memiliki bahan yang lebih ringan.

Kaftan di Berbagai Negara
Post Date: June 12, 2014

Busana muslim wanita saat ini telah banyak mengeksplore desain-desain pakaian, baik itu klasik maupun modern. Dahulu misalnya, gamis sangat identik dengan busana muslim wanita, dengan desain yang sederhana, yakni berupa terusan (one piece), longgar, dan berlengan panjang, serta dilengkapi dengan pemakaian hijab. Namun kini ada banyak ragam model gamis yang dirancang sangat indah dan modern. Selain gamis, busana muslim wanita yang banyak digandrungi oleh wanita adalah kaftan. Kaftan memang bukan merupakan pakaian dari Indonesia, namun berasal dari Timur Tengah, yang kini telah meluas dan menjadi trend di beberapa negara.

Kaftan sebenarnya berasal dari Persia, yang berasal dari kata ġaftān. Mulanya jenis pakaian ini merupakan mantel yang digunakan oleh pria yang panjangnya hingga sampai ke mata kaki, berlengan panjang, serta memiliki kancing di bagian depan. Kaftan pada umumnya terbuat dari bahan wol, kasmir, sutra, dan katun. Pada pemakaiannya biasanya dilengkapi dengan ikat pinggang atau selempang (sash).

Sementara itu, di Rusia kaftan dipakai sebagai pakaian pria yang berupa sejenis jas panjang dengan mode lengan yang ketat. Biasanya warna yang sering digunakan adalah biru. Kaftan Rusia terbuat dari bahan sutra Rusia yang pemakaiannya dipadukan dengan celana linen biru bergaris, sepatu bot berkuda, serta dilengkapi dengan selempang sutra, topi bulu, dan cambuk.

Sedangkan jenis kaftan di Maroko, hanya dikenakan oleh wanita. Pada dasarnya kaftan Maroko memang berbeda dengan kaftan Turki, yaitu dengan dua model, kasual maupun sangat formal. Hal ini biasanya tergantung dengan bahan yang digunakan. Umumnya kaftan Maroko tipe formal dikenakan pada acara-acara seperti pesta perjamuan makan malam, tradisi memandikan bayi, pesta pertunangan, dan pesta pernikahan.

Berbeda lagi denga kaftan yang berasal dari Afrika Barat. Kaftan di negara ni berbentuk jubah pull-over yang dapat dikenakan baik untuk pria maupun wanita. Busana kaftan untuk wanita disebut boubou, sedangkan kaftan untuk pria disebut senegalese kaftan. Pemakaiannya biasanya dilengkapi dengan penutup kepala seperti turban (pada wanita) dan peci atau kopiah (pada pria).

Memilih Busana Muslim bagi yang Bertubuh Besar (bag. 2)
Post Date: June 11, 2014

Selain beberapa hal yang telah dijelaskan sebelumnya, masih ada beberapa lagi yang perlu diperhatikan berkaitan dengan busana muslim wanita bagi yang bertubuh besar diantaranya:

Motif

Pada pemilihan busana muslim wanita yang bermotif, tidak disarankan untuk memilih motif yang menumpuk. Hindari pula motif tie–dye yang akan membuat tubuh terlihat lebih bundar atau bulat dari ukuran sebenarnya. Sedangkan untuk pemilihan jilban pun, sebaiknya yang tidak bermotif dan tidak bertumpuk. Sehingga akan lebih mengesankan wajah nampak lebih lonjong dan langsing.

Selain motif perlu diperhatikan pula untuk tidak memilih busana yang bergaris horisontal, baik itu gamis, atasan, atau bawahan. Karena hal tersebut akan memberikan  kesan semakin lebar pada tubuh pemakainya.

Cutting atau potongan

Pada kriteria ini lebih disarankan untuk menghindari busana dengan bahan stretch. Bahan stretch berkesan menempel pada tubuh, yang justru akan menampilkan bentuk tubuh.

Bahan

Bagi wanita bertubuh besar kurang sesuai untuk busana dengan bahan jersey atau kaos yang dapat melekat di tubuh. Sebaiknya pastikan untuk memilih busana muslim wanita yang berbahan lembut atau lemas, seperti shiffon, sutra, atau satin velvet (yang tidak terlalu mengkilat).

Warna

Sebaiknya hindari penggunaan busana dengan warna yang terlalu terang atau mencolok, misalnya hijau stabillo atau kuning neon. Karena akan membuat tampilan tubuh menjadi semakin besar dan bulat. Hindari pula memakai paduan busana yang tabrak warna, karena akan membuat tubuh menjadi semakin terekspos.

Model

Baju muslim dengan model tumpuk memang indah. Namun bagian Anda yang bertubuh besar akan membuat tubuh semakin terlihat penuh dan berisi. Namun jika ingin tetap mengaplikasikannya, pilihlah yang berbahan tipis dan ringan, agar penampilan tidak berkesan berat.

Apabila ingin mengenakan celana panjang, hindari pilihan yang bermodel ketat atau sempit pada bagian bawah. Namun pilihlah yang longgar, agar bentuk pinggul dapat tersamarkan.

Salah satu model busana muslimah yang lebih sesuai bagi wanita bertubuh gemuk adalah gamis, baik dengan model terusan (one piece) atau pun two pieces, yaitu baju atasan dan bawahan.