Kain tradisional menjadi ciri khas yang akan ditampilkan setiap negara atau pun daerah. Indonesia sendiri memiliki kekayaan tradisional yang beragam. Hampir di setiap daerah memiliki jenis kain tradisional sendiri. Kain-kain ini pun tidak hanya dijadikan sebagai busana tradisional mereka, namun banyak diapliasikan pula dalam berbagai model busana.  Hal ini terutama banyak dilakukan oleh para designer. Kain-kain tradisional dieksplore sedemikian rupa menjadi busana-busana yang indah yang dapat dikenakan dalam berbagai macam acara.

Dalam beberapa tahun terakhir, seiring dengan berkembangnya busana muslim di dunia,  khususnya di Indonesia para designer mengaplikasikan kain tradisional menjadi busana muslim. Dengan pilihan corak, warna, dan motif yang beragam menjadikan banyak variasi dan model busana muslim yang tercipta. Mulai dari bahan katun yang mudah menyerap keringat, bahan sutra yang terkesan glamour dan mewah, penggunaan kain batik, tenun, songket, serta beberapa motif seperti jumputan, troso, dan lainnya.

Dengan demikian, keberadaan kain tradisional sebagai bahan baku pembuatan busana muslim dapat dikombinasikan dengan jenis kain tekstil lainnya, misalnya perpaduan antara batik dengan dengan kain chiffon atau antara batik dengan kain songket. Tidak hanya itu, beberapa aksen seperti payet, batu-batuan, atau manik-manik akan menjadi pemanis.

Sementara itu, perbedaan motif kain tenun pada proses pembuatannya telah melahirkan perbedaan corak, seperti yang terjadi pada kain tenun lurik dengan motif garis-garis, kain tenun ikat yang berupa garis lengkung menyerupai bentu bunga, dan motif kotak-kotak yang terdiri dari berbagai kombinasi ukuran dan warna. Meski demikian busana-busana yang tercipta pun tetap mengacu pada ketentuan atau sesuai dengan syariat Islam.