3. Satin Asetat

Hampir sama seperti jenis satin polyester, satin asetat memiliki permukaan yang licin sehingga agak sulit untuk dijahit. Sementara untuk perawatannya, satin ini cukup menggunakan metode dry-cleaned. Sedangkan untuk proses penyetrikaan cukup menggunakan suhu yang rendah, mengingat satin asetat mudah meleleh dan berkerut.

4. Satin Crepe

Satin crepe memiliki dua permukaan yang berbeda pada bagian depan dan belakang, yang memiliki kerapatan tekstur benang crepe pada sisi belakang. Satin ini memiliki karakter yang lembut, halus, dan berkilau.

5. Satin Embroidery

Jenis satin ini hampir sama dengan jenis satin sutra yang lebih banyak digunakan pada pembuatan gaun pengantin. Perbedaannya satin embroidery ini diaplikasikan aksen berupa motif dan bordir terlebih dahulu, seperti yang terlihat pada gaun-gaun pengantin atau dress pesta yang elegan.

6. Satin Genu

Jenis satin genu terbuat dari bahan sintetis dengan komponen yang lebih banyak jika dibanding dengan kandungan serat organiknya. Sehingga jenis satin ini memiliki harga yang cukup murah.

7. Satin Shantung

Sebenarnya satin ini merupakan tiruan dari jenis raw silk. Jika dibandingkan dengan satin sutra memiliki tekstur serat yang lebih monoton dan terlihat sangat sintetis.

8. Satin Wrinkled

Sesuai dengan namanya jenis satin ini dibuat dengan lipatan-lipatan kecil yang dibuat dengan teknik seperti membuat kain jumputan yang kemudian dibentangkan. Satin ini tampak sangat indah ketika dikenakan dalam gaun atau dress dengan susunan lipatan yang terlihat jatuh.

9. Satin Drill

Jenis satin ini lebih banyak diaplikasikan pada celana ketat atau stretch dengan efek yang mengkilap. Bahan satin ini saat dikenakan tidak akan terasa panas karena terdapat kandungan drill di dalamnya.

10. Satin Lycra

Jenis satin memiliki banyak kandungan lycra, dengan teksturnya yang cenderung elastis dan permukaan yang lebih mengkilap.

Sumber: tabloidnova.com